Unras.com – Bandar Lampung - Provinsi Lampung mencatat lonjakan signifikan dalam jumlah wisatawan domestik sepanjang tahun 2024. Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung, jumlah kunjungan wisatawan mencapai 17,87 juta, jauh melampaui target awal sebesar 7,85 juta.
Kenaikan jumlah wisatawan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk promosi yang masif, pengembangan destinasi unggulan, serta penyelenggaraan berbagai event pariwisata yang menarik minat pengunjung. Festival Krakatau, Tubaba Art Festival, dan Festival Sekala Bekhak yang masuk dalam Kalender Event Nasional (KEN) turut berperan besar dalam menarik wisatawan ke Lampung.
Selain event budaya dan seni, destinasi wisata alam seperti Desa Wisata Kelawi, Pantai Pahawang, Way Kambas, Kampung Wisata Rigis, dan Desa Wisata Kiluan juga menjadi magnet utama bagi wisatawan domestik. Keindahan alam dan pengalaman wisata yang unik menjadi daya tarik tersendiri bagi pelancong yang mencari destinasi berbeda.
Untuk meningkatkan daya saing sektor pariwisata, Pemerintah Provinsi Lampung mengimplementasikan berbagai strategi pengembangan, salah satunya melalui program SIGER Madani (Sinergi Gerakan Meningkatkan Desa Wisata Inklusif). Program ini berfokus pada penguatan ekonomi kreatif berbasis masyarakat lokal, pelatihan UMKM, serta pengembangan desa wisata berkelanjutan.
Sejumlah desa wisata yang mendapat manfaat dari program ini antara lain Desa Rigis Jaya di Lampung Barat dan Desa Karya Penggawa di Pesisir Barat. Kedua desa tersebut berhasil menarik perhatian wisatawan dengan konsep wisata berbasis budaya dan ekowisata yang ramah lingkungan.
Selain SIGER Madani, strategi Lampung Bumi Event juga menjadi faktor utama dalam peningkatan jumlah wisatawan domestik. Program ini bertujuan menjadikan Lampung sebagai tuan rumah berbagai event besar sepanjang tahun, termasuk festival budaya, kompetisi olahraga, serta acara seni dan musik berskala nasional. Dengan event yang berlangsung secara konsisten di berbagai daerah, Lampung semakin dikenal sebagai destinasi wisata yang aktif dan dinamis.
Keberhasilan ini disambut positif oleh berbagai pihak, termasuk para pelaku industri pariwisata. Hotel, restoran, dan penyedia jasa wisata merasakan dampak langsung dari meningkatnya kunjungan wisatawan. Peningkatan ini juga berdampak pada sektor ekonomi kreatif, khususnya produk kuliner khas Lampung, kerajinan tangan, serta UMKM lokal yang semakin berkembang.
Dengan pencapaian yang melampaui target, Pemerintah Provinsi Lampung optimistis tren positif ini dapat berlanjut di tahun 2025. Berbagai strategi telah disiapkan untuk mempertahankan dan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, termasuk penguatan branding destinasi, perbaikan infrastruktur wisata, serta kolaborasi dengan berbagai pihak untuk memperluas jaringan promosi pariwisata Lampung.
0Komentar