Unras.com – Global - Menjaga kesehatan usus ternyata lebih mudah daripada yang banyak orang pikirkan. Sebuah penelitian besar yang diterbitkan dalam Nature Microbiology menunjukkan bahwa mengonsumsi berbagai makanan berbasis tumbuhan dapat meningkatkan jumlah bakteri baik dalam usus.
Menariknya, meskipun seseorang masih mengonsumsi daging, pola makan yang kaya tanaman tetap memberikan manfaat besar bagi mikrobioma usus. Studi ini melibatkan lebih dari 21.000 peserta dari Amerika Serikat, Inggris, dan Italia yang melaporkan pola makan mereka melalui aplikasi penelitian.
Para peneliti menemukan bahwa individu yang mengonsumsi makanan nabati dalam jumlah besar memiliki mikrobioma usus yang lebih sehat dibandingkan mereka yang lebih banyak mengonsumsi daging merah. Lalu, mengapa pola makan berbasis tumbuhan begitu penting untuk kesehatan usus? Berikut penjelasannya.
Penelitian: Pola Makan dan Kesehatan Usus
Studi ini membagi peserta ke dalam tiga kelompok berdasarkan pola makan mereka:
- Omnivora: Mengonsumsi daging, produk susu, dan tanaman.
- Vegetarian: Tidak mengonsumsi daging tetapi tetap mengonsumsi produk hewani.
- Vegan: Tidak mengonsumsi produk hewani sama sekali.
Para ilmuwan menggunakan teknologi DNA untuk menganalisis sampel tinja peserta guna mengetahui jenis bakteri yang berkembang dalam usus mereka.
Bakteri Baik dalam Usus
Hasilnya menunjukkan bahwa orang yang lebih banyak mengonsumsi buah, sayur, dan biji-bijian memiliki lebih banyak bakteri baik, yang berhubungan dengan tekanan darah normal, kolesterol sehat, dan tingkat peradangan yang lebih rendah.
Bakteri Jahat dalam Usus
Sebaliknya, mereka yang mengonsumsi lebih banyak daging merah dan makanan olahan cenderung memiliki lebih banyak bakteri jahat, yang dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terkena penyakit radang usus dan kanker kolorektal.
Keanekaragaman Makanan Nabati untuk Mikrobioma Sehat
Menurut Nicola Segata, profesor di Universitas Trento Italia, pola makan nabati membantu menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi mikrobioma usus yang sehat.
Bayangkan mikrobioma usus seperti kebun yang penuh dengan berbagai jenis bunga. Setiap mikroba memiliki jenis makanan favoritnya. Jika kita hanya makan satu jenis makanan, hanya sedikit jenis mikroba yang akan berkembang. Sebaliknya, dengan mengonsumsi beragam makanan nabati, kita mendukung pertumbuhan berbagai jenis bakteri baik.
Serat sebagai Sumber Nutrisi untuk Bakteri Usus
Makanan berbasis tumbuhan kaya akan serat prebiotik, yang tidak bisa dicerna oleh tubuh manusia tetapi sangat penting bagi bakteri baik di usus. Bakteri ini memfermentasi serat menjadi asam lemak rantai pendek, yang memiliki banyak manfaat kesehatan, seperti:
- Mengurangi peradangan
- Menjaga kesehatan usus besar
- Meningkatkan fungsi kekebalan tubuh
Peran Fitonutrien dan Antioksidan
Makanan nabati juga mengandung fitonutrien dan antioksidan yang dapat melindungi tubuh dari kerusakan sel dan mengurangi risiko penyakit kronis.
Daging Masih Bisa Dikonsumsi, Asalkan Seimbang
Meskipun penelitian menunjukkan bahwa pola makan nabati lebih baik untuk kesehatan usus, itu tidak berarti bahwa daging harus dihindari sepenuhnya.
Dampak Konsumsi Daging Merah terhadap Mikrobioma
Menurut Ravinder Nagpal, profesor di Florida State University, bakteri baik yang dihasilkan dari makanan nabati dapat membantu menyeimbangkan dampak negatif dari konsumsi daging merah.
Namun, penting untuk membatasi konsumsi daging merah dan olahan, karena makanan ini dikaitkan dengan peningkatan bakteri jahat yang dapat memicu peradangan dan penyakit.
Pola Makan Seimbang untuk Kesehatan Usus
Salah satu pola makan yang disarankan adalah pola makan Mediterania, yang menekankan:
- Konsumsi tinggi sayur, buah, dan biji-bijian utuh
- Protein utama berasal dari ikan, kacang-kacangan, dan unggas
- Lemak sehat dari minyak zaitun dan kacang-kacangan
Bagaimana Cara Meningkatkan Kesehatan Usus?
Jika ingin mendukung mikrobioma usus yang sehat, berikut beberapa langkah yang bisa diterapkan dalam pola makan sehari-hari:
1. Konsumsi Beragam Sayur dan Buah
- Pastikan piring makan selalu penuh dengan warna-warni dari berbagai jenis sayuran dan buah.
- Misalnya, jika hari ini makan bayam, besok bisa mencoba brokoli atau wortel.
2. Perbanyak Makanan Fermentasi
- Yogurt, kimchi, dan tempe mengandung probiotik alami yang mendukung keseimbangan bakteri usus.
3. Pilih Karbohidrat Kompleks
- Konsumsi gandum utuh, quinoa, dan beras merah, yang kaya akan serat dibandingkan karbohidrat olahan.
4. Kurangi Gula dan Makanan Olahan
- Gula berlebih dapat merangsang pertumbuhan bakteri jahat yang tidak sehat bagi usus.
5. Minum Air yang Cukup
- Hidrasi yang baik membantu proses pencernaan dan mendukung fungsi bakteri usus.
Makanan yang Baik untuk Mikrobioma Usus
Beberapa makanan terbaik untuk meningkatkan mikrobioma usus meliputi:
- Buah-buahan: Apel, pisang, anggur
- Sayuran: Bayam, wortel, brokoli
- Biji-bijian: Oat, quinoa, beras merah
- Kacang-kacangan: Almond, kenari, kacang merah
- Makanan fermentasi: Kimchi, tempe, yogurt
- Minyak sehat: Minyak zaitun, minyak kelapa
Sebaliknya, makanan yang perlu dikurangi:
- Daging merah dalam jumlah besar
- Makanan olahan dan tinggi gula
- Minuman bersoda dan alkohol berlebihan
0Komentar