UNRAS.COM – Jakarta – Berbuka puasa menjadi momen yang dinantikan setelah menahan haus dan lapar selama lebih dari 12 jam. Banyak orang langsung mencari minuman yang menyegarkan untuk menghilangkan dahaga. Namun, tidak semua minuman aman dikonsumsi saat berbuka puasa.

Minuman memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh dan mencegah dehidrasi. Namun, beberapa jenis minuman justru bisa berdampak negatif jika dikonsumsi dalam kondisi perut kosong. Alih-alih menyegarkan, beberapa minuman bisa memicu masalah pencernaan dan gangguan kesehatan lainnya.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui jenis minuman yang tidak boleh dikonsumsi saat berbuka puasa. Berikut ini adalah daftar minuman yang sebaiknya dihindari untuk menjaga kesehatan selama Ramadan.

1. Kopi: Bisa Picu Asam Lambung Naik

Kopi sering menjadi pilihan banyak orang untuk mengatasi rasa lelah setelah berpuasa. Namun, minuman berkafein ini tidak dianjurkan untuk dikonsumsi saat berbuka puasa.

Kandungan kafein dalam kopi dapat meningkatkan produksi asam lambung, yang berisiko memicu maag dan gangguan pencernaan lainnya. Selain itu, kopi bersifat diuretik, yang dapat menyebabkan tubuh kehilangan lebih banyak cairan, sehingga justru memperparah dehidrasi.

Jika ingin menikmati kopi, sebaiknya tunggu beberapa jam setelah berbuka dan pastikan perut sudah terisi makanan terlebih dahulu.

2. Minuman Bersoda: Menyegarkan, tapi Berbahaya

Minuman bersoda sering dianggap sebagai pelepas dahaga yang menyegarkan, terutama jika diminum dalam keadaan dingin. Namun, konsumsi minuman berkarbonasi saat berbuka puasa dapat berdampak buruk pada sistem pencernaan.

Soda mengandung gas yang dapat menyebabkan perut kembung dan tidak nyaman. Selain itu, minuman ini memiliki kadar gula yang tinggi, yang dapat menyebabkan lonjakan gula darah secara tiba-tiba, sehingga tubuh justru merasa lebih lemas setelahnya.

3. Minuman Kemasan: Tinggi Gula, Kurang Nutrisi

Minuman kemasan, terutama yang memiliki rasa manis, kerap menjadi pilihan praktis saat berbuka. Sayangnya, kebanyakan minuman ini mengandung gula tambahan dalam jumlah tinggi, yang dapat berdampak negatif bagi kesehatan.

Konsumsi gula berlebih saat berbuka dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah, meningkatkan risiko diabetes, serta membuat tubuh lebih cepat lelah. Selain itu, minuman kemasan umumnya tidak mengandung nutrisi yang dibutuhkan tubuh setelah seharian berpuasa.

Sebagai alternatif, lebih baik mengonsumsi air putih atau jus buah alami tanpa tambahan gula untuk mengembalikan energi secara sehat.

4. Teh: Kandungan Kafeinnya Bisa Mengganggu Pencernaan

Teh, terutama teh hitam dan teh hijau, mengandung kafein yang bisa memicu naiknya asam lambung jika dikonsumsi saat perut kosong. Efeknya mirip dengan kopi, yaitu dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti perut kembung dan mulas.

Selain itu, teh juga memiliki sifat diuretik yang dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil, sehingga tubuh kehilangan lebih banyak cairan. Untuk menghindari dehidrasi, sebaiknya konsumsi teh setelah perut terisi makanan dan pilih teh herbal yang lebih ringan.

5. Minuman Dingin dalam Jumlah Berlebihan

Minuman dingin memang sangat menggoda setelah seharian menahan haus. Namun, mengonsumsi minuman yang terlalu dingin dalam jumlah besar bisa menyebabkan kontraksi mendadak pada pembuluh darah di perut, yang berpotensi menyebabkan gangguan pencernaan.

Selain itu, perubahan suhu yang drastis di dalam tubuh dapat menyebabkan iritasi pada tenggorokan dan meningkatkan risiko infeksi. Sebaiknya, mulai berbuka dengan air putih suhu ruangan sebelum beralih ke minuman lainnya.

Pilih Minuman yang Sehat untuk Berbuka

Agar tetap sehat selama berpuasa, sebaiknya memilih minuman yang dapat menghidrasi tubuh dengan baik. Air putih, jus buah alami tanpa gula tambahan, atau air kelapa bisa menjadi pilihan terbaik untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang.

Dengan menghindari minuman yang tidak dianjurkan saat berbuka, tubuh akan tetap sehat dan terhindar dari gangguan pencernaan selama Ramadan.