Acara yang digelar di halaman utama pondok ini turut dihadiri para wali santri, jajaran asatidz dan ustadzah, serta tamu undangan dari Kementerian Agama. Hadir secara langsung Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tulang Bawang Barat, Drs. H. Sanusi, bersama Kasi Pendidikan Islam, Hj. Nuning Herwiyati, M.Pd., dan Pengawas Madrasah, H. Iksan, M.Pd.. Kehadiran mereka menandai komitmen pemerintah dalam mendukung pendidikan berbasis pesantren yang berorientasi pada pembentukan karakter generasi muda.
Dalam sambutannya, Drs. H. Sanusi menyampaikan apresiasi atas peran strategis Pondok Modern Al Furqon dalam mendidik dan mencetak generasi yang cerdas dan berakhlak. Ia menegaskan bahwa pesantren adalah garda depan dalam mencetak insan yang tidak hanya unggul dalam ilmu pengetahuan, tetapi juga kokoh dalam nilai-nilai spiritual dan sosial. Ia menyampaikan harapan agar para santri terus mengembangkan diri dan menjadi contoh di lingkungan masing-masing.
Pimpinan Pondok Modern Al Furqon, Drs. KH. Muhyiddin Pardi, dalam khutbah perpisahannya menyampaikan pesan mendalam mengenai pentingnya keberlanjutan pendidikan di rumah. Ia menyoroti tantangan besar dalam menghadapi era digital yang penuh distraksi dan godaan bagi generasi muda. “Kami mendidik selama enam tahun, namun setelah anak kembali ke rumah, orang tua memegang peran utama dalam menjaga dan mengarahkan anak-anak agar tidak terjerumus dalam arus negatif dunia maya,” tuturnya.
Lebih lanjut, KH. Muhyiddin berpesan agar para alumni menjadikan ilmu yang diperoleh selama masa pendidikan sebagai bekal untuk berkontribusi di tengah masyarakat. Ia berharap para lulusan mampu menjadi penerang di mana pun berada, mengamalkan nilai-nilai Islam, dan membawa perubahan positif di lingkungan sekitarnya.
Momen yang dinantikan dalam acara ini adalah pembacaan Surat Keputusan Kelulusan yang disampaikan oleh Kepala Madrasah Aliyah PSA Istiqomah Islamiyah, Syahid Mujibur Rahman, M.Pd. Dalam pengumumannya, seluruh santri dinyatakan lulus dengan hasil membanggakan. Ia menyampaikan bahwa keberhasilan ini merupakan buah dari perjuangan panjang dan doa yang tak pernah putus dari para guru dan orang tua.
Syahid Mujibur Rahman menekankan bahwa kelulusan bukanlah akhir dari proses belajar, melainkan titik awal bagi para santri untuk mengimplementasikan ilmu yang telah mereka serap selama di pesantren. Ia juga mengingatkan para alumni untuk senantiasa menjunjung tinggi nama baik almamater dan terus menjaga nilai-nilai Islami dalam setiap langkah kehidupan.
Prosesi simbolis penyerahan santri kepada orang tua menjadi puncak dari rangkaian acara Khutbatul Wada’. Momen ini menjadi bagian paling emosional, menandai berakhirnya masa kebersamaan santri dengan pondok dan dimulainya babak baru dalam kehidupan mereka sebagai individu yang mandiri di tengah masyarakat.
Pondok Modern Al Furqon melalui tradisi Khutbatul Wada’ ini kembali menegaskan komitmennya dalam membentuk insan yang unggul dalam ilmu, matang dalam akhlak, dan siap berperan aktif dalam kehidupan sosial keumatan. Sebanyak 45 santri yang dilepas tahun ini membawa harapan besar sebagai agen perubahan yang siap membawa nilai-nilai Islam dalam realitas kehidupan yang terus berkembang.
0Komentar